Mengabaikan Sholat Magrib Karena Terburu Buru Dalam Perjalanan


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
     Lagi - lagi tentang sebuah aktifitas dan pekerjaan yang biasanya sering membuat kita lalai dan meninggalakan perintah serta kewajiban kita terhadap Tuhan, Allah SWT.Dan hal tersebut pun terjadi pula pada kami, saya dan teman - teman crew dan anggota entertaint.

     Bermula dari sebuah perjalanan menggunakan Bus Mini, dari kota tempat tinggal saya, Purwodadi menuju lokasi job entertainment yang kami terima, Gunung Pati, Semarang,14 juli  2012 minggu yang lalu.Perjalanan dimulai sekitar pukul 16.30 sore, berangkat lebih awal karena memang sudah diperkirakan akan sampai lokasi kurang lebihnya sekitar pukul 19.30 an.Lamanya perjalanan yang berjarak sekitar 70km, sudah diperhitungkan sebelumnya, seperti untuk berhenti melakukan sholat magrib diperjalan, ataupun apabila terjebak macet disuatu lokasi tertentu.

     Namun apalah daya manusia, kita boleh berencana tapi Tuhan lah yang menentukan.Perkiraan lamanya perjalanan yang ditargetkan paling lama 3 jam, meleset jauh dari perkiraan, karena terjebak macet yang teramat panjang.Hampir kurang lebihnya sekitar 2 jam.Masya Allah....terus sampai Semarang jam berapa nantinya, ternyata teman - teman semua juga mempunyai kekawatiran yang sama akan hal itu.

     Mungkin terjebaknya macet dalam perjalanan saya dan teman - teman tersebut tidak perlu saya ceritakan panjang lebar.Saya akan langsung kearah pokok permasalahan yang saya alami saja.

     Karena semakin berkurangnya waktu, job entertaint seharusnya dimulai pukul 21.00 tepat, dan melakukan pembenahan dan persiapan 1 jam sebelumnya.Jadi seharusnya kami paling lambat sampai lokasi tujuan  pukul 20.00.Sehingga persiapan melakukan pemberhentian untuk melakukan sholat magrib yang sebelumnya sudah terjadwal akhirnya dipending.Itu merupakan keputusan dari ketua rombongan, dan mayoritas suara terbanyak dalam bus.Dengan alasan sholat magrib nanti bisa dikerjakan sekaligus dengan sholat isya'( sholat jama' takhir ), karena kita sedang dalam melakukan perjalanan ( musafir ).

     Apakah keputusan yang diambil ketua rombongan kami itu sudah benar, dan sesuai dengan ajaran dalam islam yang berlaku?Nah, bagi teman - teman yang tahu dan bisa memberi jawaban serta alasan yang tepat akan hal ini bisa menambahkan komentar di sini.Terima kasih!